JepangBasah – Momoka Nishina tinggal—tetanggaku yang terkenal cantik dan memesona. Ia sering terlihat menyiram tanaman dengan pakaian santai yang memperlihatkan lekuk tubuhnya, tapi tetap elegan dan tak berlebihan. Awalnya aku hanya sekadar memperhatikan dari jauh, mengagumi kecantikannya seperti mengagumi lukisan indah. Tapi lama-kelamaan, setiap senyum kecil yang ia lontarkan saat mata kami bertemu mulai terasa berbeda—ada debar yang tak bisa kuabaikan.
Hari-hariku perlahan berubah. Aku mulai sengaja pulang lebih awal, berharap bisa melihatnya meski hanya sebentar. Ketika akhirnya kami mulai saling menyapa dan berbincang singkat, aku menyadari bahwa pesonanya bukan hanya dari penampilan, tapi juga dari caranya tertawa dan berbicara dengan hangat. Perasaan yang awalnya hanya kekaguman berubah menjadi ketertarikan yang dalam. Kini, setiap kali melihat Momoka, aku tak lagi hanya melihat tetangga cantik—aku melihat seseorang yang perlahan-lahan mengisi ruang kosong di hatiku.