JepangBasah – Akari Mitani adalah seorang gadis berusia 22 tahun yang bekerja paruh waktu di sebuah coffee shop kecil namun ramai di pinggiran kota Tokyo. Dengan senyum manis dan etos kerja yang tinggi, ia dengan cepat menjadi favorit para pelanggan. Tapi diam-diam, hatinya sering berdebar setiap kali manajer tokonya, Junpei Sato, memberikan arahan atau hanya sekadar menyapanya di pagi hari. Junpei, pria berusia awal 30-an, tenang dan bertanggung jawab, namun selalu menunjukkan perhatian kecil yang membuat Akari merasa istimewa—seperti menyimpan roti kesukaannya atau meminjamkan payung saat hujan turun tiba-tiba.
Hari demi hari, perasaan yang awalnya samar tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dalam. Junpei, yang awalnya menjaga jarak karena posisi dan tanggung jawabnya, tak mampu lagi menyembunyikan rasa sukanya pada Akari. Suatu malam setelah menutup toko, di bawah cahaya temaram lampu jalan, Junpei akhirnya mengungkapkan perasaannya. Akari, dengan pipi memerah dan senyum gugup, membalas perasaan itu tanpa ragu. Sejak malam itu, mereka mulai menjalin hubungan secara perlahan dan hati-hati, menjaga keseimbangan antara profesionalisme dan romansa. Coffee shop itu pun tak hanya jadi tempat kerja—tapi juga tempat di mana cinta mereka tumbuh dengan sederhana dan hangat, seperti secangkir latte di pagi yang dingin.
