Di sebuah kelas yang penuh dengan keramaian, ada seorang siswa bernama Haruto yang selalu duduk diam di bangkunya, menatap dengan kagum pada sosok gurunya, Fuua Kaede. Setiap kali Fuua melangkah ke depan kelas, keanggunannya memancarkan pesona yang tak bisa diabaikan. Tidak hanya cantik, tetapi Fuua juga dikenal sebagai guru yang baik hati dan perhatian kepada setiap siswa. Haruto merasa nyaman dengan cara Fuua mengajar, penuh kesabaran dan kelembutan. Namun, ada satu hal yang mengganggu hatinya—teman sekelasnya, Wdgemoy, yang selalu berusaha menarik perhatian Fuua dengan cara yang agak berlebihan. Setiap kali Fuua memberi tugas atau penjelasan, Wdgemoy akan selalu mengajukan pertanyaan yang tidak penting, hanya untuk mencuri perhatian sang guru.
Haruto tidak suka melihat itu. Ia merasa bahwa Wdgemoy tidak benar-benar tertarik pada pelajaran, melainkan hanya ingin mendapatkan senyuman dari Fuua. Hal itu membuat Haruto merasa cemas, karena ia merasa jauh lebih tulus menyukai gurunya, meskipun ia tahu perasaan itu tidak mungkin terbalas. Sering kali, Haruto melirik Wdgemoy dengan tatapan penuh kebencian, merasa bahwa Wdgemoy hanya merusak suasana yang begitu menyenankan di kelas. Di tengah semua kebingungannya, Haruto memilih untuk tetap diam, menyimpan perasaannya dalam hati, dan menikmati setiap saat yang bisa ia habiskan dengan melihat Fuua Kaede yang penuh kelembutan dan kebaikan.