Miu Shiromine baru saja menikah dan pindah ke rumah suaminya, tempat ia tinggal bersama mertuanya yang sudah lanjut usia. Awalnya, Miu merasa sedikit canggung, khawatir tentang bagaimana kehidupan baru ini akan berjalan. Namun, kehangatan dan keramahan yang ditunjukkan oleh mertuanya membuatnya merasa diterima sejak hari pertama. Mertuanya, seorang wanita bijak dan penuh kasih, selalu menyambut Miu dengan senyuman, menawarkan teh hangat, dan berbagi cerita tentang masa lalu mereka. Miu merasa beruntung, karena meskipun banyak orang yang mengalami ketegangan dengan mertua, hubungan mereka begitu harmonis dan penuh rasa saling menghargai.
Hari demi hari, Miu semakin merasa dekat dengan mertuanya. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, mulai dari memasak di dapur hingga berkebun di halaman belakang rumah. Miu sangat menikmati momen-momen tersebut, di mana mereka bisa saling berbagi cerita dan tawa. Mertuanya tidak hanya memberikan nasihat tentang kehidupan, tetapi juga menjadi teman yang baik untuknya. Miu merasa bahwa rumah itu tidak hanya penuh dengan cinta dari suaminya, tetapi juga kasih sayang yang tulus dari mertuanya. Kehidupan mereka terasa begitu akrab dan harmonis, dan Miu merasa beruntung bisa menjadi bagian dari keluarga ini, di mana rasa saling mendukung dan perhatian mengalir dengan begitu alami.
