JepangBasah – Ayami Mori memutuskan untuk tetap tinggal di rumah keluarga suaminya demi menjaga silaturahmi dan membantu ayah mertuanya yang sudah tua dan sakit-sakitan. Hari-harinya diisi dengan mengurus kebutuhan rumah, menyiapkan obat, dan memastikan sang ayah mertua tetap nyaman. Di tengah kesepian dan kesedihan yang sama-sama mereka rasakan, keduanya mulai menemukan penghiburan dalam kehadiran satu sama lain. Ayami, yang dulu hanya menantu, kini menjadi satu-satunya orang yang setia merawat dan menemani hari-hari tua sang mertua.
Seiring waktu, hubungan mereka berubah menjadi ikatan emosional yang kuat. Bukan hubungan terlarang atau romantis, melainkan sebuah bentuk kasih sayang dan keterikatan yang lahir dari pengalaman kehilangan dan kesendirian. Ayami mulai merasa bahwa merawat ayah mertuanya bukan lagi kewajiban, tapi pilihan yang datang dari hati. Mereka saling mengisi kekosongan hidup masing-masing, dan perlahan hidup berdampingan sebagai dua manusia yang saling memahami, tanpa harus melampaui batas-batas yang seharusnya ada. Rumah yang dulu sunyi oleh duka, kini dipenuhi oleh kehangatan dan rasa saling menjaga.