JepangBasah – Miki Matsuzaka telah menjadi janda selama hampir sepuluh tahun. Ia tinggal bersama anak lelakinya, Ryo, dan menantu perempuannya, Ayaka, di rumah kecil yang mereka bangun bersama. Di balik rutinitas harian, Miki sering merasa seperti “penghuni tambahan” di rumah itu — kehadirannya ada, tapi tak selalu dianggap. Hubungan suami istri muda itu harmonis, sementara Miki menelan sunyinya sendiri, merindukan obrolan hangat dan kehadiran seseorang yang benar-benar melihatnya sebagai pribadi, bukan sekadar ibu dari Ryo. Anehnya, justru menantunya, Ayaka, yang sering memperhatikan Miki dengan tulus — memasakkan makanan kesukaannya, mengajaknya jalan sore, bahkan mendengarkan curahan hatinya di dapur.
Hari demi hari, kedekatan itu berkembang menjadi sesuatu yang lebih emosional. Miki mulai merasa nyaman, bahkan sangat dihargai oleh Ayaka — sesuatu yang lama hilang dari hidupnya. Tapi bersamaan dengan itu, muncul perasaan bersalah dan bingung: apakah ia terlalu bergantung? Apakah ia sedang mengisi ruang kosong dengan perhatian yang salah arah? Miki sadar, apa pun yang ia rasakan harus dikubur dalam. Ia tak ingin menghancurkan rumah yang sudah berdiri kokoh — bahkan jika hatinya diam-diam retak di dalamnya. Dalam diam, ia memilih menjaga jarak, karena mencintai dalam diam kadang jauh lebih kuat daripada menyerah pada godaan sesaat.