jepangbasah – Kimura Rei Liburan ke pemandian air hangat bersama beberapa atasan dari kantor awalnya hanya rencana santai untuk melepas penat pekerjaan. Aku mengajak istriku, Kimura Rei, agar bisa ikut menikmati suasana hangat dan alami di pegunungan. Di sela percakapan malam setelah makan malam bersama, salah satu atasan—yang memang dikenal nakal —bercanda menawarkan pijatan kepada Rei karena katanya terlihat tegang dan kelelahan. Tapi Rei malah tersenyum kecil dan, dengan sopan, menerima tawaran itu. Di ruang santai yang hangat dan sepi.
Awalnya tampak biasa saja, namun tatapan Rei yang biasanya kaku di depan orang asing mulai melembut. Ia terlihat nyaman—bahkan menikmati—seolah terbawa oleh suasana dan sentuhan yang membuatnya rileks. Meskipun tak ada kata-kata berlebihan yang diucap, ada koneksi yang perlahan tumbuh. Malam itu, aku menyadari sesuatu—bahwa kadang, yang paling dekat bisa mulai menjauh… bukan karena sengaja, tapi karena sesuatu yang baru terasa.