JepangBasah – Mei Iwasa hidup dalam pernikahan yang tampak baik-baik saja di mata orang lain—rumah rapi, suami yang bekerja keras, dan rutinitas yang berjalan seperti biasa. Namun, setelah bertahun-tahun menjalani kehidupan yang serba teratur, Mei mulai merasa lelah secara fisik dan emosional. Atas saran suaminya, mereka memanggil tukang pijat ke rumah untuk membantunya mengatasi ketegangan tubuh. Pijatan itu bukan hanya membuat tubuhnya lebih rileks, tapi juga seperti membuka ruang tenang dalam dirinya yang sudah lama terkunci. Tanpa disadari, kehadiran pria itu menjadi sesuatu yang ia tunggu-tunggu, bukan hanya karena pijatannya, tapi karena ketenangan yang ia bawa.
Hari demi hari, Mei mulai bergulat dengan perasaannya sendiri. Ia tahu bahwa apa yang ia rasakan bukan sekadar rasa nyaman—ada ketertarikan yang tumbuh, dan itu membuatnya merasa bersalah. Dalam hati, ia bertanya-tanya apakah rasa hangat itu muncul karena pria itu benar-benar berbeda, atau karena ia sendiri sudah terlalu lama merasa sendirian meski berada dalam sebuah hubungan. Dilema itu menggantung di antara pikirannya setiap kali suara bel pintu berbunyi, dan Mei harus memutuskan apakah ia masih bisa menjaga batas, atau harus mulai jujur pada dirinya sendiri tentang apa yang sebenarnya ia cari.