JepangBasah – Mitsuha Ashitaba dikenal sebagai kapten tim voli yang disiplin dan berdedikasi. Di tahun terakhirnya di SMA, ia dipercaya melatih para junior yang baru masuk tim. Salah satu dari mereka, Ren, menonjol bukan hanya karena bakatnya, tetapi juga karena sikap santainya yang sering menggoda Mitsuha dengan candaan dan pujian yang membuat suasana latihan jadi lebih ringan. Awalnya, Mitsuha menanggapinya dengan tegas, menjaga jarak sebagai senior. Namun, seiring waktu, ia mulai menikmati perhatian Ren—ada kehangatan yang berbeda dari hubungan formal pelatih dan pemain.
Hari-hari latihan yang panjang membuat mereka semakin dekat. Saat tim libur, Ren mengundang Mitsuha untuk latihan pribadi di lapangan sekolah. Di luar latihan, obrolan mereka menjadi lebih pribadi, lebih jujur. Mitsuha mulai merasakan sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya—ketertarikan yang tumbuh diam-diam. Meski menyadari bahwa hubungan seperti ini rumit, keduanya memutuskan untuk saling mengenal lebih jauh, menyimpan perasaan mereka dalam ruang yang hanya mereka pahami. Bagi Mitsuha, itu bukan sekadar kisah cinta, tapi juga pelajaran tentang keberanian membuka hati saat seharusnya ia hanya fokus pada masa depan tim.