Ranran Fujii, tukang pijat cantik yang terkenal di kota kecil pinggir laut, menerima janji temu terakhirnya hari itu dengan seorang pria bernama Wdgemoy. Lelaki itu datang dengan raut wajah letih dan bahu yang kaku, membawa beban dari pekerjaan yang tak pernah selesai. Ranran menyambutnya dengan senyum hangat seperti biasa, lalu mempersilakan duduk di ruangan beraroma minyak lavender. Saat jemari Ranran mulai bekerja, Wdgemoy terkejut oleh kelembutan namun tepatnya tekanan yang diberikan—seolah setiap sentuhan Ranran tahu persis di mana letak rasa sakitnya.
Selama pijatan berlangsung, Wdgemoy merasa seperti masuk ke dunia lain—hening, nyaman, dan penuh kedamaian. Ia sempat membuka mata dan menatap wajah Ranran yang tenang, lalu tiba-tiba berkata pelan, “Kau seperti tahu apa yang tak bisa kusebutkan.” Ranran hanya tersenyum kecil, menyembunyikan kesedihan masa lalu yang masih menempel di hatinya. Dalam diam, dua jiwa yang lelah itu saling menemukan sedikit ketenangan satu sama lain, tanpa perlu terlalu banyak kata.
